Penurunan Distress Lansia dengan Diabetes melalui Senam Ergonomis
Abstract
Lansia adalah kelompok usia pada orang yang sedang memasuki fase terakhir dari tahapan kehidupannya. Diabetes mellitus (DM) adalah masalah metabolik yang dijelaskan oleh hiperglikemia terkait dengan ketidakteraturan pencernaan pati, lipid dan zat putih telur diakibatkan oleh pelepasan hormon dalam pankreas yang berkurang dan menyebabkan ketidaknyamanan yang terus-menerus pada mikrovaskuler, makrovaskuler dan neuropati. Mengurangi distress dapat dilakukan dengan senam ergonimis. Senam ergonomis merupakan pengembangan yang memajukan posisi dan kemampuan beradaptasi sistem sensorik dalam aliran darah, memperkuat suplai oksigen ke otak besar, sistem pengapian untuk kadar korosif urat, kolesterol, dan glukosa. Motivasi di balik pemeriksaan ini adalah untuk mengurai dampak senam ergonomis terhadap distress lansia penderita diabetes melitus di Panti Jompo Guna Budi Bakti. Jenis penelitian ini One Group Pretest Posttest design dengan teknik pemeriksaan menggunakan sampel penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah SOP senam ergonomis dan lembar observasi. Hasil dari pemeriksaan yang diperoleh melalui uji Wilcoxon Test yaitu adanya dampak senam ergonomis terhadap distress lansia dengan diabetes melitus di Panti Jompo Guna Budi Bakti. Senam ergonomis dapat mengurangi distress pada lansia dengan penderita diabetes mellitus.
References
Azizah, L,M.. (2016). Perawatan Lanjut Usia. Surabaya: Graha Ilmu.
Aspiani, R.Y. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
American Diabetes Association. (2016). Standar of medical care in diabetes. Diabetes care.
Bustan, (2016). Manajemen pengendalian penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta
Basha, E dan Mehmet, K.(2016). Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS): The Study of Validity and Reliability. Universal Journal of Educational Research.
Chukwuemeka. (2017). Health LifeStyle and Self Esteem as Correlates of Diabetes Distress among university Employess. Implication for Thriving at Work. World Journal of Medical Sciences.
Damayanti,S.(2016).Diabetes Melitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Depkes RI. (2016). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.
Devarajooh & Karuthan. (2017). Depression, distress and self- efficacy: The impact on diabetes self-care practices.
Fatimah.(2016).Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media.
Fathoni, A., Purnamawati, D., & Syafitri, (2019). Pengaruh senam ergonomis terhadap distress lansia dengan diabetes mellitus. Jurnal Keperawatan Terpadu, 1 (2), 65-75
Hidayati, A.(2018). Pengaruh Senam Ergonomik Terhadap Tekanan Darah Lansia Hipertensi Di Desa Peresak Wilayah Kerja Puskesmas Sedau Tahun 2018.
Harrison & Isselbacher.(2016). Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Alih bahasa Asdie Ahmad H., Edisi 13, Jakarta: EGC
Holilah.(2020). Analisis Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Penurunan Tekanan Darah, Denyut Nadi dan Tingkat Stres pada Penderita Hipertensi Primer. Tesis Universitas Jember
Jannoo, Z., dkk. (2017). Examining Diabetes Distress, Medication Adherence, Diabetes self-care activities, diabetes-specific quality of life and healthrelated quality of life among type 2 diabetes mellitus patients. Journal of Clinical & Translational.
Kieling C, et.al (2016). Child and adolescent mental health worldwide: evidence for action
LeMone, Burke, & Bauldoff, (2016). Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa. Jakarta: EGC
Lestari,S.(2016). Farmakologi Dalam Keperawatan, Jakarta:Kemenkes
Mascott. (2016). Diabetes Distress Another “Complication” of Having Diabetes. Diabetes Self Management.
Nurarif,A,M & Kusuma,K,.(2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Edisi Revisi Jilid 2. Jogyakarta: Mediaction Jogja.
Nursalam. (2016). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (2016). United State Renal Data System (USRDS):CKD in the general population. NIDDK. Maryland.
Notoadmodjo, S.(2016). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Smeltzer, suzanne C. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih bahasa Kuncara, Edisi 8, Jakarta: EGC
International Diabetes Federation. (2017) Diabetes Atlas Eighth edition: International Diabetes Federation.
Polonsky, W.H dkk. (2016). Assessing Psychosocial distress in Diabetes.
Riset Kesehatan Dasar.(2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Sihotang,F.,N.(2016). Hubungan Hardiness dan Emotional Itellegence Dengan Stress Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Tahun 2017
Stuart.Gail.W (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa : Indonesia: Elsever.
Subroto,M.A. (2016). Ramuan herbal untuk diabetes mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
World Health Organization.(2016).
Ageing and Life Course.
World Health Organization.(2016) Data Penyakit Terbanyak di Dunia.
Wardian, J., & Sun, F. (2016). Social Work in Health Care Factors Associated With Diabetes- Related Distress : Implications for Diabetes Self Management.
Wratsongko, M .(2018). Senam Ergonomik dan Pijat Getar Saraf. Jakarta:P Kawan Pustaka
Zainudin, M., Utomo, W. Dan Herlina. (2016). Hubungan Stres Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. JOM.